BEAUTIFUL LABUAN BAJO
Mei 2018
![]() |
Pulau Padar |
Arti Labuan Bajo sendiri setelah saya coba cari, Labuan berarti “tempat berlabuh”, sementara Bajo berarti “Suku Bajo” yang berasal dari Sulawesi. Selama puluhan tahun Suku Bajo sudah bermukim di pesisir barat Flores ini, tak heran kita dengan mudah mendengar suara azan dan masjid di sekitar pelabuhan Labuan Bajo.
Hari jum’at sesuai agenda kami
dijemput travel tour dari hotel menuju pelabuhan ujung, tempat kapal bersandar,
di lokasi ini sudah ada 4 rekan seperjalanan, mereka adalah pak Oentoro yang pergi
sendiri, Oji pemuda dari Surabaya yang juga pergi sendiri dan Arfi serta Dhita
teman backpackeran. Sebenarnya masih ada 3 cewek lagi yang masuk dalam teman
perjalanan kami, tapi mereka ketinggalan pesawat dan akan menyusul. Jadi 11
orang jumlah peserta open trip kami.
Memasuki kapal seperti pinisi, oleh tour guide Arjuna kami diperlihatkan fasilitas yang ada di kapal, antara lain kamar tempat kami tidur yang ber-AC, 2 kamar mandi masing-masing 1 untuk cowok dan 1 untuk cewek, dapur dan dek bagian atas tempat bersantai. Sempat agak khawatir selam 3 hari 2 malam kami di atas kapal apakah akan bosan? Lalu bagaiman dengan makanan meski pihak travel menyebutkan kami akan mendapat makanan 3 kali sehari. Dan ternyata malah kami gak sempat bosan, karena jadwal yang sudah dibuat cukup padat, selain itu chef muda yang ikut bersama kami cukup ahli dalam mengolah makanan sehingga semua peserta trip sepakat menyatakan makanan yang disediakan enak, apalagi jika sore menjelang, sang chef yang sampai lupa kami tanyakan namanya selalu menyediakan cemilan teman minum teh/kopi di sore hari seperti pisang goreng keju, pisang goreng meises.
bergaya di atas kapal pinisi |
Benar saja baru sekitar 200 meter dari loket penjualan tiket, kami sudah bertemu sekitar 9 komodo yang dengan enaknya tidur di dekat rumah panggung tempat para ranger menginap, dan karena warna kulit komodo abu-abu gelap sampai merah batu bata sehingga nyaris tersamar dengan warna tanah. Di perjalanan menuju bukit kami juga sempat melihat 2 komodo yang satu baru saja memakan mangsa (ada darah di sekitar mulutnya), dan yang satu lagi berusaha memanjat bukit, just info komodo selain sangat cepat berlari mengejar mangsa juga bisa berenang dan menyelam. Destinasi terakhir di hari pertama adalah Pulau Kalong Rinca, di pulau ini kita tidak memasuki pulau hanya melihat dari kejauhan kawanan kalong/kelelawar keluar dari pulau tsb.
Hari
kedua trip, tujuan kami adalah Pulau
Padar, Pink Beach, Manta Point, Taka Makasar dan Gili Lawa untuk melihat
sunset. 5 lokasi ini benar-benar mengagumkan, di Pulau Padar kita bisa melihat
lekukan teluk yang begitu Indah selain melihat matahari muncul dari balik
bukit, sementara di Pink Beach sesuai namanya pasir di lokasi ini berwarna
merah muda/pink bercampur dengan pasir putih dan birunya laut. Sayang di Manta
Point kami sedang tidak beruntung, tidak ada satupun Ikan pari manta spesies ikan pari terbesar di dunia menampakan diri. Namun
kekecewaan tidak bertemu manta sedikit terobati di Taka Makasar melihat taman
lautnya yang begitu Indah dan di Pasir Timbul, gundukan pasir yang terbentuk
hanya saat air laut surut, seperti kolam
renang pribadi layaknya. Hari ke-2 ditutup dengan perjuangan mendaki Gili Lawa
yang cukup tinggi dan terjal untuk melihat sunset dari puncak gili/pulau tsb.
Hari ke-3 atau hari terakhir, sebelum pulang kami menuju Pulau Kanawa untuk snorkeling. Kanawa sendiri merupakan sebuah resort yang memiliki spot snorkeling yang cukup Indah, ikan-ikan kecil berwarna warni bisa dengan mudah dilihat dari atas tanpa perlu kita menyelam karena airnya yang cukup bening. Pulau Kanawa merupakan lokasi terakhir dari sejumlah lokasi yang ditawarkan pada paket tour Labuan Bajo Live on Board/LOB. Kami kembali ke pelabuhan dengan sejuta kenangan akan indahnya alam Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar