April 2012,
Pernah nonton
film layar lebar “Laskar Pelangi”? Kalau pernah, pasti nggak asing dengan pulau Belitung, ya….lokasi
yang digunakan untuk shooting film yang diangkat dari novel laris karya Andrea
Hirata. Penulis novel yang orang Belitung ini, mengexplorasi keindahan
alam di pulau ini terutama pantai dengan bebatuan besarnya ke dalam film yang
menceritakan tentang persahabatan.
Terinspirasi
dari film ini, maka liburan keluarga kali ini dengan memanfaatkan tanggal merah
di hari Jum’at (6 April 2012) kami putuskan melihat langsung keindahan
pulau Belitung. Berdasarkan pengalaman liburan sebelumnya, maka kami pilih mengambil paket tour yang ditawarkan oleh belitungisland.com. Selain
harganya lebih murah, ikut paket tour memungkinkan kita mendatangi beberapa
lokasi wisata dalam waktu yang sangat terbatas. Selain itu, jika semakin banyak
peserta, maka biaya tour menjadi lebih murah. Maka dengan semangat 45, meski
penerbangan yang kami ambil pagi sekali (pk.06.20 wib) anak-anak tidak ada yang
mengeluh. Malah mereka sudah sejak seminggu sebelumya sudah ribut menyiapkan
perlengkapan untuk liburan ke daerah
pantai.
Memakan waktu
penerbangan tidak sampai 1 jam, sampailah kami di bandara HAS Hanandjoedin,
Tanjung Pandan. Begitu keluar bandara, tour operator
sudah menunggu dan juga peserta tour lainnya. Just info, kami ambil paket
public tour, jadi siapa saja bisa bergabung. Keuntungannya mengambil paket
public tour, selain harga bisa lebih murah, kita juga tidak kesepian sepanjang
perjalanan 3 hari 2 malam di Belitung, karena kita akan selalu bersama-sama
dalam sebuah group. Sebanyak 23 orang dalam group R 1207, terdiri dari kami
sendiri keluarga dengan 2 anak, ada juga keluarga dengan satu anak (Kimi, yg
super ndut dan jadi teman anak-anak selama di Belitung), pasangan pengantin
baru Mbak Fenty dengan suaminya, Teta & Hilda (2 sahabat sejak SMA), Ringgo
& teman prianya, serta ada juga warga engara Taiwan yang tidak begitu kami
kenal namanya karena sangat pendiam sepanjang tour berlangsung.
Sesuai jadwal
yang dibagikan oleh tour operator, dari bandara
kami diantar untuk chek-in di hotel Grand Pelangi, hotel bintang 3 yang cukup
bersih. Oh ya, dalam perjalanan menuju hotel, tour guide kami Pak Gito menawarkan untuk mencoba merasakan kelezatan
mie Belitong sebagai menu sarapan. Maka mampirlah kami di kedai mie Belitong
Atep yang terletak di tengah kota. Untuk sarapan mie Belitong ini tidak termasuk
dalam biaya tour, biaya tour (sekitar 1,2 juta per orang, tidak termasuk
penerbangan) namun sudah termasuk penginapan, makan selama 3 hari 2 malam,
kendaraan, dan tour ke beberapa lokasi wisata.
 |
Mie Atep |
 |
Lobby Hotel Grand Pelangi |
Setelah chek in di Hotel, para peserta tour langsung menuju kendaraan yang sudah disiapkan menuju lokasi wisata
pertama yaitu pantai Tanjung Tinggi, jaraknya hanya beberapa menit dari
hotel dengan jalanan yang mulus dan bebas macet, maka jarak
tempuhpun terbilang singkat. 200 meter sebelum mencapai Tanjung Tinggi, kami
para peserta tour sudah disuguhi pemandangan laut biru dan pasir putih.
Atas permintaan penumpang, mobil berhenti sejenak untuk berfoto ria. Sang
pemandu Pak Gito sampai mengingatkan kami bahwa pemandangan ini belum seberapa
karena kita belum sampai ke lokasi yang dituju. Benar saja, pemandangan
menakjubkan kami temui di pantai Tanjung Tinggi. Bebatuan besar, laut biru dan
jernih serta pantai putih menyambut kami siang itu. Tak heran jika kami peserta
tour langsung mencari pose terbaik untuk berfoto ria, sungguh landscape alam
yang menakjubkan. Usai photo-photo, rupanya cukup menguras energy juga, karena
itu saat kami diajak untuk mengisi perut di restoran Mabai tak jauh dari lokasi
Tanjung Tinggi tidak ada peserta yang menolak ajakan tsb. Setelah
Tanjung Tinggi, kami kemudian diajak melihat tumpukan bebatuan lokasi shooting film
layar lebar Laskar Pelangi, Tanjung Kelayang dan Batu Garuda. Sempat juga kami
menikmati kayak di pantai ini. Setelah itu menikmati sunset di Tanjung Binga.
Penutup acara hari ini adalah makan malam di Sari Laut dengan hidangan aneka
sea food yang cukup menggugah selera.
 |
Pantai Tanjung Tinggi |
 |
Pantai Tanjung Tinggi |
 |
Lokasi Shooting Laskar Pelangi-Tanjung Kelayang |
 |
Sunset, Bukit Berahu, Belitung |
 |
Batu Garuda |
 |
Tanjung Tinggi |
 |
Tanjung Tinggi |
Hari ke-2,
sebenarnya karena kami ambil paket photography ditawarkan untuk photo
hunting sunrise di Danau Kaolin, namun
karena lelah setelah hari pertama, maka hanya beberapa orang saja yang antusias ke lokasi photo
hunting (termasuk suami) yang dijemput tour operator pk 05.00 wib. Selanjutnya
setelah mereka kembali dari Danau Kaolin, tujuan wisata berikutnya yaitu Island Hoping alias tour dari pulau ke pulau. Beberapa
pulau yang kami datangi : Pulau Pasir (yang hanya bisa kita datangi jika air
laut surut) untuk bertemu langsung bintang laut di tepian pantainya, Batu Berlayar, dan Pulau Lengkuas dengan mercusuar yang fenomenal, karena dibangun
Belanda pada thn 1882 namun sampai kini masih kokoh. Tak mau melewatkan
kesempatan ini, maka di Pulau Lengkuas kami sekeluarga mencoba mencapai puncak mercusuar dengan
tinggi 65 meter meski harus menapaki 19 lantai dengan 309 anak tangga. Dan petualangan hari ini ditutup manis dengan
snorkeling di sekitar pantai pulau lengkuas.
 |
Sunrise di Danau Kaolin |
  |
Pulau Pasir |
 |
Pemandamgan dari atas Mercusuar - Pulau Lengkuas |
 |
Pemandangan dari Mercusuar |
 |
Snorkling |
Hari terakhir,
karena penerbangan yang kami ambil pk 11.30 wib, maka otomatis sudah tidak ada
lagi yang bisa kami lakukan. Namun rasa penasaran karena belum mencoba kedai
kopi di Belitung memaksa saya dan suami menyewa sepeda motor untuk mendatangi
kedai terdekat, sementara anak-anak memanfaatkan waktu luang dengan berenang di
hotel. Rasa penasaran kami terbayar dengan hidangan kopi khas Belitung di salah
satu kedai kopi yang letaknya disudut jalan (nama jalannya kami lupa). Akhirnya
kami harus meninggalkan Belitung, kota pantai yang luar biasa menyimpan banyak
lokasi wisata yang menakjubkan. Menuju bandara, kami sejenak menyempatkan diri
untuk mampir ke rumah adat setempat.
 |
Rumah Adat Belitung |
 |
Pelaminan di Rumah Adat |
 |
Kedai Kopi Tradisional |
Rasanya tidak
percuma kulit kami terbakar (meski sudah menggunakan sunblock sekalipun) karena
harus beraktivitas di pantai. See u Belitung…..keep clean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar