Rabu, 19 November 2014

Amazing Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka-Belitung



 April 2012,

Pernah nonton film layar lebar “Laskar Pelangi”? Kalau pernah,  pasti nggak  asing dengan pulau Belitung, ya….lokasi yang digunakan untuk shooting film yang diangkat dari novel laris karya Andrea Hirata. Penulis novel yang orang Belitung ini, mengexplorasi keindahan alam di pulau ini terutama pantai dengan bebatuan besarnya ke dalam film yang menceritakan tentang persahabatan. 

Terinspirasi dari film ini, maka liburan keluarga kali ini dengan memanfaatkan tanggal merah di hari Jum’at (6 April 2012) kami putuskan melihat langsung keindahan pulau Belitung. Berdasarkan pengalaman liburan sebelumnya, maka kami pilih mengambil paket tour yang ditawarkan oleh belitungisland.com. Selain harganya lebih murah, ikut paket tour memungkinkan kita mendatangi beberapa lokasi wisata dalam waktu yang sangat terbatas. Selain itu, jika semakin banyak peserta, maka biaya tour menjadi lebih murah. Maka dengan semangat 45, meski penerbangan yang kami ambil pagi sekali (pk.06.20 wib) anak-anak tidak ada yang mengeluh. Malah mereka sudah sejak seminggu sebelumya sudah ribut menyiapkan perlengkapan untuk  liburan ke daerah pantai.  

Memakan waktu penerbangan tidak sampai 1 jam, sampailah kami di bandara HAS Hanandjoedin, Tanjung Pandan. Begitu keluar bandara,  tour operator sudah menunggu dan juga peserta tour lainnya. Just info, kami ambil paket public tour, jadi siapa saja bisa bergabung. Keuntungannya mengambil paket public tour, selain harga bisa lebih murah, kita juga tidak kesepian sepanjang perjalanan 3 hari 2 malam di Belitung, karena kita akan selalu bersama-sama dalam sebuah group. Sebanyak 23 orang dalam group R 1207, terdiri dari kami sendiri keluarga dengan 2 anak, ada juga keluarga dengan satu anak (Kimi, yg super ndut dan jadi teman anak-anak selama di Belitung), pasangan pengantin baru Mbak Fenty dengan suaminya, Teta & Hilda (2 sahabat sejak SMA), Ringgo & teman prianya, serta ada juga warga engara Taiwan yang tidak begitu kami kenal namanya karena sangat pendiam sepanjang tour berlangsung.

Sesuai jadwal  yang dibagikan oleh tour operator, dari bandara kami diantar untuk chek-in di hotel Grand Pelangi, hotel bintang 3 yang cukup bersih. Oh ya, dalam perjalanan menuju hotel, tour guide kami Pak Gito  menawarkan untuk mencoba merasakan kelezatan mie Belitong sebagai menu sarapan. Maka mampirlah kami di kedai mie Belitong Atep yang terletak di tengah kota. Untuk sarapan mie Belitong ini tidak termasuk dalam biaya tour, biaya tour (sekitar 1,2 juta per orang, tidak termasuk penerbangan) namun sudah termasuk penginapan, makan selama 3 hari 2 malam, kendaraan, dan tour ke beberapa lokasi wisata.
Mie Atep
Lobby Hotel Grand Pelangi




 
Setelah chek in di Hotel, para peserta tour langsung menuju kendaraan yang sudah disiapkan menuju lokasi wisata pertama yaitu pantai Tanjung Tinggi, jaraknya hanya beberapa menit dari hotel dengan jalanan yang mulus dan bebas macet, maka jarak tempuhpun terbilang singkat. 200 meter sebelum mencapai Tanjung Tinggi, kami para peserta tour sudah disuguhi pemandangan laut biru dan pasir putih. Atas permintaan penumpang, mobil berhenti sejenak untuk berfoto ria. Sang pemandu Pak Gito sampai mengingatkan kami bahwa pemandangan ini belum seberapa karena kita belum sampai ke lokasi yang dituju. Benar saja, pemandangan menakjubkan kami temui di pantai Tanjung Tinggi. Bebatuan besar, laut biru dan jernih serta pantai putih menyambut kami siang itu. Tak heran jika kami peserta tour langsung mencari pose terbaik untuk berfoto ria, sungguh landscape alam yang menakjubkan. Usai photo-photo, rupanya cukup menguras energy juga, karena itu saat kami diajak untuk mengisi perut di restoran Mabai tak jauh dari lokasi Tanjung Tinggi tidak ada peserta yang menolak ajakan tsb. Setelah Tanjung Tinggi, kami kemudian diajak melihat tumpukan bebatuan lokasi shooting film layar lebar Laskar Pelangi, Tanjung Kelayang dan Batu Garuda. Sempat juga kami menikmati kayak di pantai ini. Setelah itu menikmati sunset di Tanjung Binga. Penutup acara hari ini adalah makan malam di Sari Laut dengan hidangan aneka sea food yang cukup menggugah selera.
Pantai Tanjung Tinggi
 

Pantai Tanjung Tinggi
Lokasi Shooting Laskar Pelangi-Tanjung Kelayang

Sunset, Bukit Berahu, Belitung























Batu Garuda
Tanjung Tinggi
Tanjung Tinggi







































































Hari ke-2, sebenarnya karena kami ambil paket photography ditawarkan untuk photo hunting  sunrise di Danau Kaolin, namun karena lelah setelah hari pertama,  maka hanya beberapa orang saja yang antusias ke lokasi photo hunting (termasuk suami) yang dijemput tour operator pk 05.00 wib. Selanjutnya setelah mereka kembali dari Danau Kaolin, tujuan wisata berikutnya yaitu  Island Hoping alias tour dari pulau ke pulau. Beberapa pulau yang kami datangi : Pulau Pasir (yang hanya bisa kita datangi jika air laut surut) untuk bertemu langsung bintang laut di tepian pantainya, Batu Berlayar, dan Pulau Lengkuas dengan mercusuar yang fenomenal, karena dibangun Belanda pada thn 1882 namun sampai kini masih kokoh. Tak mau melewatkan kesempatan ini, maka di Pulau Lengkuas kami sekeluarga mencoba mencapai puncak mercusuar dengan tinggi 65 meter meski harus menapaki 19 lantai dengan 309 anak tangga.  Dan petualangan hari ini ditutup manis dengan snorkeling di sekitar pantai pulau lengkuas. 
Sunrise di Danau Kaolin

Pulau Pasir





























Pemandamgan dari atas Mercusuar - Pulau Lengkuas

Pemandangan dari Mercusuar
Snorkling













Hari terakhir, karena penerbangan yang kami ambil pk 11.30 wib, maka otomatis sudah tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Namun rasa penasaran karena belum mencoba kedai kopi di Belitung memaksa saya dan suami menyewa sepeda motor untuk mendatangi kedai terdekat, sementara anak-anak memanfaatkan waktu luang dengan berenang di hotel. Rasa penasaran kami terbayar dengan hidangan kopi khas Belitung di salah satu kedai kopi yang letaknya disudut jalan (nama jalannya kami lupa). Akhirnya kami harus meninggalkan Belitung, kota pantai yang luar biasa menyimpan banyak lokasi wisata yang menakjubkan. Menuju bandara, kami sejenak menyempatkan diri untuk mampir ke rumah adat setempat.

Rumah Adat Belitung
Pelaminan di Rumah Adat












Kedai Kopi Tradisional
Rasanya tidak percuma kulit kami terbakar (meski sudah menggunakan sunblock sekalipun) karena harus beraktivitas di pantai. See u Belitung…..keep clean.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar