Selasa, 25 November 2014

Pangandaran Punya Cerita - Ciamis, Jawa Barat



Green Canyon

 Juni 2009,

 Sebenernya ini bukan kali pertama saya dan keluarga berlibur ke Pangandaran, Jawa barat. Sekitar tahun 2002, pernah juga mengunjungi pantai yang berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia ini. Tapi waktu  cuma main-main di pantai Pangandaran, gak sempat jalan-jalan ke tempat-tempat wisata lain yang ada di sekitar Pangandaran. Karena itu di liburan keluarga kali ini, saya sempet cari tau dulu beberapa lokasi wisata yang berdekatan dengan Pangandaran.

naik mobil dari Jakarta sekitar 7 jam, Jumat tengah malam kami sampai di lokasi wisata Pangandaran. gak ada yang bisa dilihat sih sesampenya di Pangandaran, karena udah malem juga, so langsung deh cari hotel yang ada kamar kosongnya.  Berlibur saat liburan sekolah seperti di bulan Juni ini, pastinya susah buat cari penginapan yang kosong, meskipun sudah telpon sejumlah hotel sejak di Jakarta. Untungnya, malam itu setelah beberapa hotel/penginapan kami datangi, ada juga yang masih menyisakan kamar kosong untuk kami berempat.

Aktivitas liburan dimulai di Sabtu pagi yang cerah. Banyak tawaran aktivitas di sekitar pantai, mulai dari bersepeda, ATV, surving atau cuma  duduk-duduk di pantai sambil melihat matahari terbit. Kami memilih menyewa ATV Rp 50.000,-/jam (itupun setelah tawar menawar dari tariff semula Rp 80.000,-/jam). Puas ber ATV ria, balik hotel & siap-siap ke “Green Canyon”. Di musim libur sebaiknya sih berangkat lebih awal, karena antrian naik perahu yang akan membawa kita menyusuri sungai menuju bebatuan stalaktit hijau dan air terjun cukup panjang.

ATV di Pantai Pangandaran

Perjalanan ke “Green Canyon” sekitar 20 menit dari Pangandaran, dan dengan tiket  Rp 75.000,- /perahu (berisi 4-7 orang), perjalanan menyusuri sungaipun dimulai. Sayangnya karena liburan, nunggu antrian  naik perahunya  sampe  1 jam loh, ampyun dehhh. tapi gak sia-sia juga sih nunggu lama,  karena sepanjang sungai yang kami susuri, pemandangan hijaunya dedaunan bikin  mata seger. Setelah menyusuri sungai sekitar 15 menit, sampailah di lokasi bebatuan hijau stalaktit. Disini lokasi terakhir parahu harus berhenti, dan penumpang boleh turun untuk berenang menuju lokasi air terjun, tentu saja setelah dibekali pelampung dan nakhoda perahu sekaligus menjadi pemandunya. Oh ya, jangan lupa menyisipkan tip untuk nakhoda perahu yang selain memandu juga menunggu kita berenang mengikuti arus sungai yang airnya berwarna hijau karena banyak tumbuh lumut. Untuk panduan sekitar 30 menit menuju lokasi air terjun sambil berenang, tips nya sekitrar Rp 50.000,-. Puas berenang dan foto-foto, kami kembali ke dermaga untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata berikutnya “Pantai Karash”.


Menunggu Perahu
Dermaga di Green Canyon
















Menyusuri Green Canyon

Bersiap Renang di Ujung Green Canyon





























asyiknya renang sambil memandang stalaktit

“Pantai Karash”, sekitar 15 menit dari Green Canyon. Lokasi pantai ini konon dikenal oleh para penggemar surving dari manca negara karena ombaknya yang cukup besar. Tidak ada yang bisa dinikmati selain pemandangan pantai dan sejumlah penggemar surving yang berusaha mengalahkan ombak, soalnya kami kan gak ada yang bisa surving, hehe.  Tapi jangan salah, pemandangan pantai lepas ke Samudra Indonesia plus  batu-batu karang di sekitar pantai menjadi oobyek foto yang cukup menyenangkan. Oh ya, santap siang di sini menunya sea food jangan sampai dilewatkan, manteb banget.  Sebenarnya masih ada lokasi wisata lain di sekitar Green Canyon dan Pantai Karash  yang tidak sempat kami kunjungi karena waktu sudah menjelang sore, antara lain : Karang Nini, Batu Hiu.

Hari berikutnya, Minggu pagi kami sudah siap di pantai pk 07.00 wib, untuk menuju lokasi wisata lain yaitu : “ Pantai Pasir Putih” (cagar alam). Pantai  ini bisa ditempuh dengan dengan berjalan kaki menyusuri pantai atau dengan perahu, tarifnya sekitar Rp 100.000,- sampai  Rp 150.000,-/pp. Dengan tarif ini, kita  diantar menuju pantai pasir putih dan  dijemput lagi oleh perahu yang sama pada jam yang telah kita tentukan. Di Pantai ini, aktivitas yang bisa  dilakukan antara lain : snorkling atau menyusuri pulau yang dijadikan cagar alam. Untuk snorkeling,  alat  snorkeling dan pelampung  bisa disewa dengan tarif Rp 15.000,-. Selain menuju pantai pasir putih dari pantai pangandaran, tujuan wisata yang juga bisa kita pilih adalah mengelilingi cagar alam menggunakan perahu dengan tariff Rp 300.000,- berikut pemandu dan berhenti di beberapa tempat di cagar alam tsb, antara lain : gua sarang wallet.

Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih





Itulah beberapa lokasi yang sempat kami kunjungi selama 3 hari 2 malam berada di Pangandaran, Jawa Barat. 

2 komentar:

  1. Keren habisss.... Terima kasih dengan infonya yang sangat bermanfaat ini... Kami ada rencana akhir tahun ini ke Pangandaran....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas, semoga bermanfat. maaf lambat membalasnya

      Hapus