 |
Green Canyon |
Juni 2009,
Sebenernya ini bukan kali pertama
saya dan keluarga berlibur ke Pangandaran, Jawa barat. Sekitar tahun
2002, pernah juga mengunjungi pantai yang berbatasan langsung dengan
Samudra Indonesia ini. Tapi waktu cuma main-main di
pantai Pangandaran, gak sempat jalan-jalan ke tempat-tempat wisata lain
yang ada di sekitar Pangandaran. Karena itu di liburan keluarga kali ini, saya sempet cari tau dulu beberapa lokasi wisata yang
berdekatan dengan Pangandaran.
naik mobil dari Jakarta sekitar 7
jam, Jumat tengah malam kami sampai di lokasi wisata Pangandaran. gak ada yang
bisa dilihat sih sesampenya di Pangandaran, karena udah malem juga, so langsung deh cari hotel yang ada kamar kosongnya. Berlibur saat liburan sekolah seperti di bulan Juni ini, pastinya susah buat cari penginapan yang kosong, meskipun sudah
telpon sejumlah hotel sejak di Jakarta. Untungnya, malam itu setelah beberapa hotel/penginapan kami datangi, ada juga yang masih menyisakan kamar kosong untuk kami
berempat.
Aktivitas liburan dimulai di Sabtu
pagi yang cerah. Banyak tawaran aktivitas di sekitar pantai, mulai dari
bersepeda, ATV, surving atau cuma duduk-duduk di pantai sambil melihat
matahari terbit. Kami memilih menyewa ATV Rp 50.000,-/jam
(itupun setelah tawar menawar dari tariff semula Rp 80.000,-/jam). Puas ber ATV
ria, balik hotel & siap-siap ke “Green Canyon”. Di musim libur
sebaiknya sih berangkat lebih awal, karena antrian naik perahu yang akan
membawa kita menyusuri sungai menuju bebatuan stalaktit hijau dan air terjun cukup panjang.
 |
ATV di Pantai Pangandaran |
Perjalanan ke “Green Canyon” sekitar 20 menit dari Pangandaran, dan dengan tiket Rp 75.000,-
/perahu (berisi 4-7 orang), perjalanan menyusuri sungaipun dimulai. Sayangnya
karena liburan, nunggu antrian naik perahunya sampe 1 jam loh, ampyun dehhh. tapi gak sia-sia juga sih nunggu lama, karena sepanjang sungai yang kami susuri,
pemandangan hijaunya dedaunan bikin mata seger. Setelah menyusuri sungai
sekitar 15 menit, sampailah di lokasi bebatuan hijau stalaktit. Disini
lokasi terakhir parahu harus berhenti, dan penumpang boleh turun
untuk berenang menuju lokasi air terjun, tentu saja setelah dibekali pelampung dan
nakhoda perahu sekaligus menjadi pemandunya. Oh ya, jangan lupa
menyisipkan tip untuk nakhoda perahu yang selain memandu juga menunggu kita
berenang mengikuti arus sungai yang airnya berwarna hijau karena banyak tumbuh
lumut. Untuk panduan sekitar 30 menit menuju lokasi air terjun sambil berenang,
tips nya sekitrar Rp 50.000,-. Puas berenang dan foto-foto, kami kembali
ke dermaga untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata berikutnya “Pantai
Karash”.
 |
Menunggu Perahu |
 |
Dermaga di Green Canyon |
 |
Menyusuri Green Canyon |
 |
Bersiap Renang di Ujung Green Canyon |
 |
asyiknya renang sambil memandang stalaktit |
“Pantai Karash”, sekitar 15 menit dari Green Canyon. Lokasi pantai ini konon dikenal
oleh para penggemar surving dari manca negara karena ombaknya yang cukup besar.
Tidak ada yang bisa dinikmati selain pemandangan pantai dan sejumlah
penggemar surving yang berusaha mengalahkan ombak, soalnya kami kan gak ada yang bisa surving, hehe. Tapi jangan salah, pemandangan pantai
lepas ke Samudra Indonesia plus batu-batu karang di sekitar pantai menjadi
oobyek foto yang cukup menyenangkan. Oh ya, santap siang di sini menunya
sea food jangan sampai dilewatkan, manteb banget. Sebenarnya masih ada lokasi wisata lain
di sekitar Green Canyon dan Pantai Karash yang tidak sempat kami kunjungi karena waktu sudah
menjelang sore, antara lain : Karang Nini, Batu Hiu.
Hari berikutnya, Minggu pagi kami
sudah siap di pantai pk 07.00 wib, untuk menuju lokasi wisata lain yaitu
: “ Pantai Pasir Putih” (cagar alam). Pantai
ini bisa ditempuh dengan dengan berjalan kaki menyusuri
pantai atau dengan perahu,
tarifnya sekitar Rp 100.000,- sampai Rp 150.000,-/pp. Dengan tarif ini, kita
diantar menuju pantai pasir putih dan dijemput lagi oleh perahu yang sama
pada jam yang telah kita tentukan. Di Pantai ini, aktivitas yang bisa
dilakukan antara lain : snorkling atau menyusuri pulau yang dijadikan cagar alam.
Untuk snorkeling, alat snorkeling dan pelampung
bisa disewa dengan tarif Rp 15.000,-. Selain menuju pantai pasir putih dari pantai
pangandaran, tujuan wisata yang juga bisa kita pilih adalah mengelilingi cagar
alam menggunakan perahu dengan tariff Rp 300.000,- berikut pemandu dan berhenti
di beberapa tempat di cagar alam tsb, antara lain : gua sarang wallet.
 |
Pantai Pasir Putih |
 |
Pantai Pasir Putih |
Itulah beberapa lokasi yang sempat
kami kunjungi selama 3 hari 2 malam berada di Pangandaran, Jawa Barat.
Keren habisss.... Terima kasih dengan infonya yang sangat bermanfaat ini... Kami ada rencana akhir tahun ini ke Pangandaran....
BalasHapussama-sama mas, semoga bermanfat. maaf lambat membalasnya
Hapus