Kamis, 20 November 2014

Camping & Rafting di Citarik, Sukabumi


Desember 2009, 

Mendengar nama Citarik, tentu ingatan kita tidak lepas dari olah raga air “Arung Jeram”. Yup, betul sekali, meski karena tugas kantor saya pernah mencoba olah raga air ini saat melakukan peliputan profil pengarung jeram wanita, Yuanita, yang juga salah satu pemilik operator olah raga air yaitu arus liar, namun rasanya ingin juga mengenalkan anak-anak olah raga yang satu ini. 

Setelah mencari Informasi detail soal olah raga ini di arus liar, maka diputuskan untuk ikut  paket camping untuk keluarga yang memang diadakan setiap hari sabtu-minggu. Sekalian mengenalkan kepada anak-anak bagaimana rasanya tidur di alam bebas. Untuk paket camping, menginap satu malam di tenda yang telah disediakan termasuk 3 kali makan (makan siang, malam dan sarapan), serta beberapa permainan plus berkunjung ke pabrik pengolahan karet, untuk dewasa dikenakan tariff @ Rp 350.000,- sedangkan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun @ Rp 300.000,-. Sebelum berangkat, arus liar selaku operator wisata ini mengirimkan peta jalan yang harus dilalui dan juga perlengkapan apa saja yang harus kami bawa serta jadwal kegiatan selama kami ikut dalam camping satu hari tsb. 
 
Seperti yang disarankan oleh arus liar, maka sabtu pagi pk 06.00 wib, kami sudah meluncur menuju Sukabumi mengikuti rute yang disarankan agar tidak terjebak macet di pasar yang berada di tepi jalan arah menuju Sukabumi. Ternyata arah menuju Citarik dari jalan raya Sukabumi, aspal sudah terbentang mulus, berbeda saat saya melakukan peliputan di tempat ini sekitar tahun 2001. Karena jalan yang cukup mulus dan tidak terjebak macet, pk 10.30 wib kami sudah tiba di Citarik. Sambil menunggu peserta lainnya, kami disuguhi makanan kecil khas pedesaan :  pisang rebus, kacang rebus dan teh hangat. Setelah semua peserta hadir (yang kebanyakan adalah keluarga yang membawa anak-anak mereka), barulah dimulai acara ice breaking, untuk menghilangkan kekakuan antar peserta dan saling memperkenalkan peserta yang akan bersama-sama di satu tempat selama dua malam satu hari. Setelah ice breaking, sebelum kami dipersilahkan makan siang, kepada peserta juga dibagikan tenda-tenda yang akan menjadi tempat menginap. Satu tenda untuk 2 orang, karena kami ber 4, maka kami mendapat 2 jatah tenda yang sudah dilengkapi dengan sleeping bag yang kami boleh pilih sendiri tenda mana yang akan kami tempati (tenda sudah didirikan oleh panitia).

Setelah santap siang dengan menu khas sunda, maka dimulailah aneka permainan. Diawali dengan menangkap ikan dan menanam padi di sawah. Awalnya anak-anak peserta agak canggung, namun setelah terjun di lumpur sifat anak-anaknya muncul. Saling melempar lumpur dan berebut ikan hasil tangkapan mewarnai permainan ini. Tanpa mengenal lelah, anak-anak tetap semangat melanjutkan permainan berikutnya yaitu : board river. Dalam permainan ini peserta bergantian menaiki sebilah papan terbuat dari styrofoam yang akan ditarik oleh seutas tali berlawanan dengan arus sungai Citarik. Cukup seru dan menantang, bahkan para orangtua juga diperbolehkan mencoba permainan ini. Setelah bermain lumpur dan berbasah-basahan di sungai, selanjutnya adalah acara bebas, mandi dan istirahat. Malam hari, usai santap malam kepada peserta disajikan api unggun dan bahan-bahan untuk barbeque, berupa aneka ikan dan jagung. Melengkapi acara barbeque, panitia juga menyediakan aneka minuman hangat. 

Minggu pagi, meski masih dibalut udara dingin dan mengantuk, namun jadwal kegiatan  sudah menunggu yaitu : tracking di kebun karet dan melihat dari dekat pabrik karet. Usai sarapan, tidak seperti biasanya para peserta diangkut menuju lokasi kebun karet menggunakan truk terbuka. Tentu saja anak-anak yang biasa dengan kehidupan Jakarta antusias berada dalam truk terbuka, apalagi jika truk tsb miring karena jalanan yang memang berkelok-kelok. Sekitar 15 menit berkendaraan, sampailah peserta di kebun karet yang dituju. Dengan panduan pemandu wisata  dari panitia, peserta  diajak menjelajah kebun karet yang cukup luas, juga dijelaskan jenis-jenis pohon karet dan cara menyadap getah karet. Untuk melengkapi petualangan pagi ini, kami juga diajak mengunjungi pabrik pengolahan karet. Setelah puas tracking & berkunjung ke pabrik pengolahan karet, peserta kembali ke lokasi penginapan tentu saja dengan tetap diangkut oleh truk.

Untuk peserta yang tidak ikut arung jeram, setelah makan siang diperbolehkan pulang. Namun karena kami ingin mengajak anak-anak mencoba arung jeram, maka diputuskan untuk mendaftar. Untuk mencoba arung jeram, peserta diharuskan membayar lagi dengan tarif bervariasi tergantung jauhnya jarak tempuh. Karena anak-anak pertama kali mencoba, maka kami memilih paket 1 jam, dengan tariff Rp350.000,-/orang. Seru dan menantang, berarung jeram bersama keluarga. Olah raga ini ternyata diperbolehkan juga untuk anak-anak mulai 5 tahun ke atas. Jika dalam perahu terdapat anak-anak (5-7 tahun), maka demi keselamatan pemandu dalam perahu tsb ditambah menjadi 2 orang. 

Usai berarung jeram, maka kamipun siap-siap kembali ke Jakarta, kembali bersiap-siap mengarungi rutinitas kerja dan sekolah.



River Board


Rafting di Sungai Citarik

Menangkap Ikan

Naik Truk Terbuka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar